Syaikh Thyazen Al Hakimi: Tingkatkan Iman dengan Tafakur Terhadap Diri Sendiri


Share

Memasuki 10 hari terakhir Ramadan pada Senin (17/04), Imam Besar Bandung Syaikh Thyazen Al Hakimi mengisi kajian pada Inspirasi Ramadan (Irama) di Masjid Salman ITB. Syaikh Thyazen membawakan tema tentang Mengamati Kebesaran-Nya melalui DNA, hal ini selaras dengan pendidikannya yang merupakan lulusan S2 Program Studi Bioteknologi, Universitas Padjadjaran. Salah satu cara meningkatkan keimanan adalah melakukan ibadah tafakur selain membaca Al-Qur’an, salat serta berzikir. 

Syaikh Thyazen Al-Hakimi mengungkapkan manusia merupakan makhluk paling sempurna yang Allah ciptakan. Manusia terdiri dari 10-20 triliun sel di dalam tubuh, setiap satu sel terdiri dari beberapa organel seperti mitokondria, DNA dll. 

Organel dalam sel membuat protein, enzim, hormon, amino acid yang dapat menggerakan kehidupan kita. Tubuh manusia memiliki 60% sel yang terdiri dari sel bakteri, 40% nya merupakan sel manusia. Sel bakteri hidup berdampingan dengan manusia dan manusia tidak bisa hidup tanpa sel bakteri. 

“Kata Rasulullah saw. tubuh kita  bisa menjadi salah satu perumpamaan hubungan kita sebagai manusia, sebagai umat Islam. Di dalam umat Islam terdiri dari milyaran manusia. Maka dari itu sesama manusia harus saling membantu, mendukung, menolong sebagaimana sel dalam tubuh saling menolong dan mendukung untuk menghidupkan manusia,” tambah Syaikh Thyazen. 

Syaikh Thyazen juga mengatakan telah dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa manusia diciptakan dua kali. Pertama diciptakan dari tanah yang basah dan tahapan kedua diciptakan dari nutfah yaitu hasil dua manusia yang saling mencintai. 

Menurut sains terbukti, manusia awalnya tercipta dari tanah. Semua unsur tanah ada dalam tubuh kita seperti silica, aluminum, nitrium. Ada beberapa penelitian, kadar di dalam tanah dekat dengan kadar di unsur manusia. Pada zaman dulu, Rasulullah tidak tahu unsur di tanah apa saja. Rasulullah saw. hanya menyampaikan kita semua berasal dari tanah,” ungkap Syaikh Thyazen.

Syaikh Thyazen mengutip Qs. Al-Mu’minun ayat 12-14 mengenai penciptaan manusia dari air mani kemudian melekat di rahim wanita, dari air mani tersebut menjadi segumpal daging. Kemudian segumpal daging itu menjadi tulang belulang yang dibungkus oleh daging. Hingga akhirnya terbentuklah tubuh manusia.

Itulah kehebatan Allah. Seolah-olah Allah ingin berpesan kepada manusia ‘Hai manusia jangan sombong karena kita keluar dari tempat kencing dua kali. Maka isi kehidupan dengan tawadu, mencari kebenaran dan mencari hidayah dari Allah. Satu kali keluar sperma menghasilkan 50-500 juta. Kita merupakan satu yang dipilih dari 500 calon manusia yang tidak menjadi manusia. ini pesan kepada kita untuk bersyukur karena kita beruntung dan jangan insecure,” tambah Syaikh Thyazen. 

Syaikh Thyazen juga membahas mengenai manusia yang memiliki kekurangan baik secara genetic seperti mengalami down syndrome atau penyakit lainnya. Itu merupakan pelajaran yang disampaikan untuk orang yang sempurna. 

“Arti sempurna yang dimaksud Allah adalah sempurna dibandingkan makhluk Allah yang lain. Jika  terjadi di genetik, kekurangan satu kromosom sehingga cacat, down syndrome. Itu sebagai pelajaran, karena kita perlu bisa tahu manusia itu sehat dan sempurna kalau kita membandingkan dengan yang tidak sempurna. Yang sempurna dicatat semua dosa dan amal solehnya. Orang yang kekurangan sehingga membuat ia tidak bisa berpikir, tidak akan tertulis dosa dan amal solehnya. Ia langsung masuk surga karena sudah dapat cobaan di dunia seumur hidupnya,” ungkap Syaikh Thyazen menutup kajiannya.