Salman Environment Rangers (Savior) bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITB melakukan riset pengelolaan sampah di Masjid Salman ITB. Riset ini dilakukan pada 23 Juni – 30 Juni 2022. Dalam waktu 8 hari, Savior bersama HMTL meninjau sampah-sampah di area Masjid Salman. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi pengelolaan sampah di Salman.
Tujuan diadakannya riset ini adalah untuk mengukur timbulan sampah, mengetahui karakteristik sampah berdasarkan komposisi di seluruh area Masjid Salman, mengukur volume pewadahan tempat sampah, menghitung biaya pengolahan sampah terpilah, melakukan evaluasi sistem pengelolaan sampah dan menganalis timbulan sampah. Nantinya, akan diketahui berapa kebutuhan volume tempat sampah di ruangan yang sesuai jenisnya dan konteks keterpilahannya. Jika sampah sudah terpilah, sampah akan lebih mudah diolah sehingga mengurangi jumlah sampah yang akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Sebelum riset dimulai, dilakukan pra-pengukuran pada Rabu (22/06) dengan mendata ruangan-ruangan yang berada di Masjid Salman, kemudian menaruh tempat sampah yang masih kosong, untuk kemudian sampahnya diangkut pada keesokan harinya. Riset ini dilakukan selama 8 hari yang dianggap cukup representatif untuk menggambarkan pola konsumsi selama hari kerja dan akhir pekan.
Sampah yang telah terkumpul selama 8 hari diukur beratnya. Kemudian, massa per volume sampah dapat dikalkulasi sehingga akan terhitung berapa ukuran tempat sampah yang diperlukan. Setelah diukur total, sampah dipilah menjadi 9 kategori yaitu sampah wadah (wadah PP, AMKD, kaca, kaleng), sampah berbahan kertas (karton, tetra pak, kertas, dus), sampah plastik (multilayer plastic, kresek, mika, sedotan, styrofoam), sampah sisa makanan, sampah produk tekstil, sampah basah (plastik basah/berbumbu, karet, kertas nasi, tisu bayi), Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), sampah masker dan sampah popok/pembalut.
Lulu, Ketua Savior mengungkapkan jamaah juga dapat membantu dalam mengurangi sampah di Salman. Caranya, dengan menghargai infrastuktur tempat sampah yang tersedia yaitu memilah dan membuang sampah sesuai jenisnya. Jamaah harus memiliki kepercayaan bahwa sampah yang telah dipilah tidak akan dicampur lagi. Selain itu, Lulu berpesan agar tidak membuang sampah basah ke tempat sampah kering serta menghabiskan makanan, untuk membantu pengelolaan sampah demi kebaikan lingkungan.