Talkshow dan Diskusi Buku A Diary of Genocide: Sebuah Kisah Dari Jantung Palestina
Bandung, YPM Salman ITB – Badan Pengkajian dan Penerbitan (BPP) didukung Wakaf Salman ITB menggelar talkshow dan diskusi buku A Diary of Genocide: Sebuah Kisah dari Jantung Palestina di Gedung Serba Guna (GSG) Masjid Salman ITB, Selasa (20/10/24). Penulis buku sekaligus Mantan Menteri Kebudayaan dan Kesenian Otoritas Nasional Palestina, Atef Abu Saif, hadir sebagai narasumber utama. Acara ini gratis dan terbuka untuk umum, memberikan kesempatan bagi peserta untuk memahami lebih dalam realitas yang terjadi di Palestina, yang sering kali hanya tersampaikan melalui media. Acara ini terselenggara berkat kerja sama antara YPM Salman ITB, Mizan Publishing, dan Noura Publishing.
Diskusi ini menjadi momen penting dalam mengangkat suara dan
narasi dari rakyat Palestina, yang disampaikan langsung oleh mereka yang
mengalami penderitaan di tengah konflik. Selain Atef Abu Saif, acara ini juga
diisi oleh Ust. Sansan Ziaul Haq, anggota panel Tafsir Dewan Pakar Salman
ITB.
Dalam sambutannya, Salim Rusli selaku Direktur Eksekutif YPM
Salman ITB menyampaikan apresiasi dan harapannya atas berlangsungnya acara ini.
“Alhamdulillah, pagi ini kita bisa berdiskusi dengan Mr.
Atef mengenai genosida dan penjajahan yang terjadi di Palestina. Semoga buku
ini terus menjadi bahan diskusi dan kajian, agar perjuangan saudara-saudara
kita di Palestina tidak terlupakan. Kami juga akan mengadakan acara kerja sama
dengan MER-C pada 3 November 2024, untuk menggalang dana bagi Gaza dan terus
menyuarakan perjuangan rakyat Palestina.” tutur Salim
Sari Meutia, CEO PT. Mizan Publika, menekankan pentingnya
literasi sebagai bentuk perjuangan.
“Melalui A Diary of Genocide, Mr. Atef berhasil
membawa kita lebih dekat memahami realitas di tanah Palestina yang penuh cerita
pilu. Kami berharap diskusi ini membuka wawasan baru dan memperkuat solidaritas
global dalam memperjuangkan keadilan bagi Palestina,” ujar Sari
Sementara itu, Atef Abu Saif dalam penyampaiannya
menjelaskan alasan di balik penulisan buku ini.
“Awalnya, Saya tidak ingin menulis tentang peristiwa ini.
Namun, terbesit pikiran bahwa jika Saya mati, Saya ingin dunia tahu bahwa saya
pernah ada dan menyaksikan penderitaan ini. Menulis menjadi tanggung jawab Saya
untuk menceritakan kisah mereka yang tidak terdengar. Saya ingin agar dunia
mengetahui apa yang terjadi di Palestina dari mereka yang mengalami langsung
setiap hari penuh ketakutan,” ungkap Mr. Atef
Buku A Diary of Genocide menawarkan sudut pandang
personal dan sangat mendalam tentang kehidupan di Palestina, di tengah konflik
berkepanjangan. Melalui diskusi ini, Salman ITB berharap masyarakat Indonesia
semakin sadar akan pentingnya terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina,
baik melalui literasi, aksi nyata, maupun solidaritas kemanusiaan.
Sebagai bagian dari komitmen untuk terus mendukung
Palestina, Salman ITB bersama MER-C akan mengadakan acara penggalangan dana
pada 3 November 2024 untuk membantu Gaza dan mengajak seluruh masyarakat
berperan aktif dalam perjuangan ini.