Studi Banding Universitas Mathla’ul Anwar Banten: Menimba Ilmu Halal dari Pusat Halal Masjid Salman ITB
(Bandung, 4/12/24) – YPM Salman ITB melalui Pusat Halal
Salman ITB kembali menunjukkan perannya sebagai pionir dalam kajian halal di
Indonesia dengan menyambut kunjungan studi banding Universitas Mathla’ul Anwar
Banten pada Rabu, (4/12/24). Sebanyak 74 peserta, terdiri dari dosen dan
mahasiswa, hadir di Gedung Serba Guna (GSG) Salman ITB untuk mendalami peran
strategis Pusat Halal Salman ITB dalam memastikan kehalalan produk melalui
pendekatan sains, teknologi, dan nilai keagamaan.
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Prof. Zeily
Nurachman, M.S., Ketua Pusat Kajian Halal ITB, yang menyoroti peran strategis
kajian halal dalam menyelaraskan perkembangan teknologi dengan nilai-nilai
keagamaan. Beliau juga menambahkan bahwa kantin dan makanan di sekitar Salman
ITB telah melalui proses sertifikasi halal, sebagai wujud nyata komitmen
tersebut.
“Sebagai SDM yang berperan dalam kajian halal, kita harus
memiliki kemampuan meneliti. Ketika ada produk baru dari luar negeri masuk ke
Indonesia, pelaku kajian halal hadir untuk memastikan kehalalannya dari aspek
ilmiah dan teknologi. Selain itu, kami juga terus mengupayakan agar makanan di
kantin dan sekitar Salman dan ITB telah bersertifikat halal. Kami berharap
perjuangan ini tidak hanya menjaga prinsip kehalalan, tetapi juga membantu
perekonomian masyarakat Indonesia.” tegas Prof. Zeily.
Tak hanya bicara tentang penelitian, Prof. Slamet Ibrahim DEA,
Apt. selaku Ketua Umum Pusat Halal Salman, menekankan pentingnya pengembangan
sumber daya manusia.
“Kami tidak hanya melakukan penelitian, tetapi juga
pelatihan, edukasi, dan advokasi kepada masyarakat. Kesadaran halal harus
dibangun dari akar rumput agar tercipta ekosistem yang kokoh dan
berkelanjutan.” ujar Prof. Ibrahim
Dalam kesempatan ini, Ketua Program Studi Farmasi Universitas
Mathla’ul Anwar Banten, Dimas Danang Indriatmoko, menyampaikan apresiasinya
terhadap Pusat Halal Salman ITB.
“Kami memilih Pusat Halal Salman karena pengetahuan kami
tentang kehalalan perlu diperkuat dengan ilmu baru. Sejak berdirinya pada tahun
2015, Pusat Halal Salman telah menjadi rujukan bagi para akademisi dan praktisi
halal.” ungkap Dimas.
Kegiatan studi banding ini mencerminkan komitmen Pusat Halal
Salman ITB sebagai pusat edukasi dan penelitian yang terus berperan aktif dalam
mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya produk halal.
Selain memberikan wawasan akademis, kegiatan ini juga
diharapkan menjadi langkah strategis dalam memperkuat kolaborasi lintas lembaga
dalam mewujudkan ekosistem halal yang berkelanjutan di Indonesia.