Peran Strategis Masjid Kampus dalam Memakmurkan Warga Kampus dan Masyarakat Sekitar
Bandung,
21 Juli 2024 – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) sekaligus Mantan Wakil
Presiden RI, Jusuf Kalla, menyampaikan pentingnya peran masjid kampus dalam
memakmurkan warga kampus dan masyarakat sekitarnya. Hal ini disampaikannya
dalam Rapat Kerja Nasional Asosiasi Masjid Kampus Indonesia yang digelar di
Masjid Salman ITB, Jalan Ganesa, Kota Bandung.
Dalam
kesempatan tersebut, Jusuf Kalla menegaskan perlunya mengubah paradigma bahwa
masjid hidup dari jamaahnya. Sebaliknya, masjid harus bisa menghidupi jamaahnya
melalui tiga aspek utama: ekonomi, keilmuan, dan teknologi.
Masjid
Salman ITB sebagai masjid kampus diharapkan mampu mengajarkan ilmu kepada
jamaahnya, termasuk pelatihan entrepreneur dan pemilihan khatib yang mampu
memberikan motivasi kepada jamaah. Jusuf Kalla juga mengingatkan bahwa masjid
tidak seharusnya hanya bergantung pada sumbangan jamaah yang mungkin juga dalam
kondisi kekurangan. Sebaliknya, masjid kampus perlu memberikan pendidikan
tentang muamalah agar ekonomi jamaah bisa tumbuh.
Ia
juga mengingatkan bahwa kemampuan masjid kampus sangat besar dan ceramah yang
disampaikan harus konstruktif. Khatib memiliki pengaruh yang besar, bahkan
hingga mempengaruhi keputusan konsumsi masyarakat yang dapat berdampak pada
peningkatan UMKM lokal.
Masjid
kampus, menurut Jusuf Kalla, perlu mengkolaborasikan ilmu dan teknologi untuk
mendorong ekonomi jamaah. Masjid tidak hanya berbicara tentang aqidah dan
akhlak, tetapi juga perlu mengajarkan muamalah dan mendukung usaha-usaha
jamaah. Dengan cara ini, masjid kampus dapat berperan lebih besar dalam
memakmurkan masyarakat.
"Masjid
harus mendukung muamalah yang akan meningkatkan kemampuan kita dalam
melaksanakan rukun Islam secara utuh. Itulah cara memakmurkan masyarakat,"
pungkas Jusuf Kalla.
Dengan
pendekatan ini, diharapkan masjid kampus dapat menjadi pusat pemberdayaan
ekonomi, keilmuan, dan teknologi yang memberikan manfaat nyata bagi jamaah dan
masyarakat sekitarnya. *