Never Forget Palestine Sesi Diskusi dan Bincang Kemanusiaan di Masjid Salman ITB
Masjid Salman ITB melalui Wakaf Salman baru saja menyelenggarakan sesi diskusi bertajuk “Never Forget Palestine” yang dilaksanakan pada hari ini, Jumat, 19 Juni 2024, di Ruang Utama Masjid Salman ITB, tepat setelah sholat Jumat. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian jamaah juga masyarakat umum terhadap kondisi kehidupan para pengungsi di Gaza, Palestina.
“Saya kira kita harus mencoba menggunakan kekuatan apa saja yang kita miliki untuk membantu saudara kita di Gaza. Hingga saat ini, YPM Salman ITB sendiri sudah melakukan upaya-upaya itu, dan akan terus bahu-membahu dengan para mitra dan jamaah se Indonesia dalam menyalurkan bantuan ke Gaza, Palestina” ujar Ketua Wakaf Salman, Ir. Hari Utomo.
Dalam diskusi ini, hadir seorang dokter dari RS Al-Shifa, Gaza, Palestina, yaitu dr. Ikram Medhat Abas, yang memberikan gambaran langsung mengenai kondisi, suasana, dan potret kehidupan para pengungsi Palestina yang kesulitan mendapatkan akses kesehatan dan bantuan darurat yang layak.
“Kondisi di Gaza sudah sangat parah. Kita tidak punya makanan dan air. Semua rumah sakit tidak bisa berfungsi, sementara 90.000 orang lebih tengah berjuang dengan luka dan penyakitnya.” ujar dr. Medhat, sapaan akrab beliau.
Selain dr. Medhat, narasumber lainnya yang turut hadir adalah Muhammad Jazuli, selaku Ketua Dewan Pengurus Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), yang membahas upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan oleh BSMI, Wakaf Salman, dan sejumlah mitra terkait dalam memberikan bantuan darurat ke Gaza.
“Kami sudah berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan di Mesir. Beliau meminta kami untuk membantu membangun rumah sakit lapangan di Gaza. Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan World Health Organization (WHO) untuk bisa mengirim tim dokter spesialis ke dalam Gaza” ucapnya.
Jazuli juga mengungkapkan bahwa program Pembangunan Rumah Sakit Lapangan ini adalah jawaban atas sulitnya akses kesehatan dan medis di Gaza. Dengan ini, BSMI akan merangkul Wakaf Salman dalam penggalangan donasi program Pembangunan Rumah Sakit Lapangan ini.
Diskusi ini juga diikuti oleh Hamzah Yazzid, seorang influencer muda yang dikenal dengan kepeduliannya terhadap isu-isu kemanusiaan.
Hamzah mengungkapkan bahwa dirinya memiliki peran penting dalam menggaet Generasi Z dan Alpha untuk memberikan edukasi terhadap penjajahan yang dilakukan Israel kepada Palestina.
“Saya memilih di sini untuk terus mengedukasi mereka (Gen-Z dan Gen-Alpha), sehingga mereka tidak lupa sejarah-sejarah yang dilakukan Israel dalam merampas lahan saudara kita di Palestina” kata Hamzah.
Salah satu tujuan utama dari acara ini adalah untuk memperkenalkan program bantuan kemanusiaan Palestina, yaitu Pembangunan Rumah Sakit Lapangan di Gaza, Palestina, khususnya ke tempat-tempat pengungsian yang sulit akan akses bantuan medis.
Di penutup acara, sesi foto bersama dilakukan sebagai komitmen bersama antara YPM Salman ITB dan BSMI dalam menyalurkan program yang mereka canangkan.
“Kami berkomitmen untuk membantu saudara di Palestina menggunakan kekuatan yang kami miliki sekarang. Semoga cita-cita kita bersama mendapat kemudahan” ujar Hari Utomo menutup.