Minimalisir Stunting, Rumah Amal Sosialisasikan Inovasi Budidaya Ikan Nila dengan Teknologi RAS
(Rumah Amal Salman,
Bandung) – Sahabat Amal, Kecamatan Banyuresmi, yang
tercatat sebagai salah satu wilayah dengan prevalensi stunting tertinggi di
Jawa Barat, kini menjadi pusat uji coba inovasi budidaya ikan nila berteknologi
kombinasi Recirculating Aquaculture System (RAS) dan Bioflok oleh Rumah Amal
Salman. Program ini dirancang untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus
menyediakan gizi tambahan bagi masyarakat setempat, dengan target khusus
menurunkan angka stunting.
Pembangunan area budidaya ini dilakukan di bawah green house yang
dibangun dengan baja ringan berukuran 10,5 meter x 33 meter. Didesain untuk
mendukung pertumbuhan optimal, kolam-kolam bundar berdiameter 4 meter
dilengkapi sistem filterisasi fisik dan biologis. Filter ini menjaga kualitas
air, menyerap amonia, dan menambahkan nutrisi yang kemudian diserap tanaman
hidroponik yang ditanam di atas kolam.
"Dengan teknologi RAS, amonia dalam air akan difilter secara
biologis sehingga air kaya nutrisi tersebut dapat diserap tanaman
hidroponik," kata Salahudin Damar Jaya, Engineer ITB Budidaya Ikan.
Sistem ini, kata mereka, memungkinkan kepadatan hingga 200 ekor ikan
per meter kubik, jauh lebih tinggi dari sistem tradisional yang umumnya hanya
mampu menampung 25-50 ekor per meter kubik.
Rumah Amal Salman dengan engineer ITB tidak hanya berhenti pada
pembangunan infrastruktur, tetapi juga aktif melakukan sosialisasi kepada
masyarakat desa. Program ini mendapatkan dukungan penuh dari kepala desa, para
kader stunting, dan pengurus setempat yang optimis bahwa upaya bersama ini akan
membantu mengatasi isu gizi buruk di wilayah Karyasari.
Dalam sosialisasinya, tim Rumah Amal Salman menekankan pentingnya
penerapan teknologi untuk mempercepat masa panen dan meningkatkan hasil
produksi.
“Ikan nila yang dihasilkan dari sistem ini akan menjadi sumber
protein bagi masyarakat, sekaligus menjadi produk bernilai ekonomis yang dapat
dijual untuk mendukung program penanggulangan stunting secara berkelanjutan,”
kata Pengurus Rumah Amal Salman, Mipi Ananta Kusuma.
Pembangunan fasilitas ini ditargetkan selesai dalam waktu tujuh
hingga delapan minggu, dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi
perekonomian dan kesehatan masyarakat dalam jangka panjang. Program ini juga
didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan beberapa pesantren di sekitar
lokasi yang akan ikut memantau serta membantu pengelolaan budidaya secara
berkelanjutan. ***
---
Rumah Amal Salman
adalah Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) pengelola zakat, infak, sedekah dan
lainnya yang berfokus pada pendidikan dan teknologi.
Alamat: Jalan Gelap Nyawang nomor 4, Bandung |
Call Center +62 811-2228-333 |www.rumahamal.org| instagram.com/rumahamalsalman/