Minimalisir Stunting, Rumah Amal Sosialisasikan Inovasi Budidaya Ikan Nila dengan Teknologi RAS


  • Tanggal : 2024-11-04
Single blog Details

(Rumah Amal Salman, Bandung) – Sahabat Amal, Kecamatan Banyuresmi, yang tercatat sebagai salah satu wilayah dengan prevalensi stunting tertinggi di Jawa Barat, kini menjadi pusat uji coba inovasi budidaya ikan nila berteknologi kombinasi Recirculating Aquaculture System (RAS) dan Bioflok oleh Rumah Amal Salman. Program ini dirancang untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus menyediakan gizi tambahan bagi masyarakat setempat, dengan target khusus menurunkan angka stunting.

 

Pembangunan area budidaya ini dilakukan di bawah green house yang dibangun dengan baja ringan berukuran 10,5 meter x 33 meter. Didesain untuk mendukung pertumbuhan optimal, kolam-kolam bundar berdiameter 4 meter dilengkapi sistem filterisasi fisik dan biologis. Filter ini menjaga kualitas air, menyerap amonia, dan menambahkan nutrisi yang kemudian diserap tanaman hidroponik yang ditanam di atas kolam.

 

"Dengan teknologi RAS, amonia dalam air akan difilter secara biologis sehingga air kaya nutrisi tersebut dapat diserap tanaman hidroponik," kata Salahudin Damar Jaya, Engineer ITB Budidaya Ikan.

 

Sistem ini, kata mereka, memungkinkan kepadatan hingga 200 ekor ikan per meter kubik, jauh lebih tinggi dari sistem tradisional yang umumnya hanya mampu menampung 25-50 ekor per meter kubik.

 

Rumah Amal Salman dengan engineer ITB tidak hanya berhenti pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat desa. Program ini mendapatkan dukungan penuh dari kepala desa, para kader stunting, dan pengurus setempat yang optimis bahwa upaya bersama ini akan membantu mengatasi isu gizi buruk di wilayah Karyasari.

 

Dalam sosialisasinya, tim Rumah Amal Salman menekankan pentingnya penerapan teknologi untuk mempercepat masa panen dan meningkatkan hasil produksi.

 

“Ikan nila yang dihasilkan dari sistem ini akan menjadi sumber protein bagi masyarakat, sekaligus menjadi produk bernilai ekonomis yang dapat dijual untuk mendukung program penanggulangan stunting secara berkelanjutan,” kata Pengurus Rumah Amal Salman, Mipi Ananta Kusuma.

 

Pembangunan fasilitas ini ditargetkan selesai dalam waktu tujuh hingga delapan minggu, dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesehatan masyarakat dalam jangka panjang. Program ini juga didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan beberapa pesantren di sekitar lokasi yang akan ikut memantau serta membantu pengelolaan budidaya secara berkelanjutan. ***

---

Rumah Amal Salman adalah Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) pengelola zakat, infak, sedekah dan lainnya yang berfokus pada pendidikan dan teknologi.

 

Alamat: Jalan Gelap Nyawang nomor 4, Bandung | Call Center +62 811-2228-333 |www.rumahamal.org| instagram.com/rumahamalsalman/

Artikel Populer