KBIH Salman ITB Mengikuti Manasik Haji Bersama 2100 Calon Jamaah se Kota Bandung

Bandung (13/04/25) - KBIH Salman ITB bersama 98 orang calon jamaah haji dari KBIH Salman ITB mengikuti manasik haji yang dilaksanakan pada Ahad, 13 April 2025 di Batalyon Zeni Tempur 9/Lang-Lang Bhuana (Yonzipur 9). Manasik haji yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Daerah Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji & Umroh (DPD FK-KBIHU) Kota Bandung ini, diikuti oleh 2100 calon jamaah haji se kota Bandung dari berbagai kelompok bimbingan ibadah haji. Pelaksanaan manasik haji di Yonzipur 9 ini kembali dilaksanakan setelah terakhir kali terlaksana pada tahun 2019.
Kepala Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat, Ajam Mustajam mengungkapkan bahwa manasik haji merupakan pelatihan yang diharapkan mampu merawat kemabruran haji. Calon jamaah haji juga diharapkan menjaga kesehatan dan meluruskan kembali niat beribadah haji. “Dalam kesempatan manasik haji kali ini, Saya pribadi berharap para jamaah haji bisa lebih banyak menghapal dan memahami banyak doa. Agar kesempatan berhaji nanti bisa menjadi sarana untuk semakin banyak memunajatkan doa. Selalu tanamkan kesabaran, karena ibadah haji adalah ibadah fisik dan mental yang begitu besar dan dilaksanakan di negara orang lain.” tutur Ajam di pembukaan acara.
Tatang Sofyan selaku Ketua DPD FK-KBIHU Kota Bandung juga menyampaikan bahwa acara manasik haji bersama ini merupakan usaha untuk memberikan layanan maksimal, terutama bagi para jamaah lansia. “Di tahun ini, kami ingin mengenalkan dan memberikan pelayanan yang lebih baik terutama bagi jamaah yang memiliki keterbatasan dalam bergerak, dan membutuhkan alat bantu gerak. Jamaah yang cukup kesulitan bergerak akan diberikan fasilitas terbaik seperti alat bantu atau kendaraan, agar tidak mengurangi kenikmatan ibadah hajinya. Simulasi yang dilakukan hari ini, semoga bisa membuat jamaah lebih tenang dalam melaksanakan ibadah lebih nyaman dan khusyuk.” ungkap Tatang.
Pemerintah sedang mengupayakan agar ibadah haji tahun 1446 H ini bisa memberikan pelayanan yang lebih baik bagi jamaah. Dengan diadakannya safari wukuf mandiri, akan dipilih sebanyak 360 jamaah haji dari seluruh Indonesia, untuk melaksanakan wukuf secara khusus bagi mereka yang memang kurang sehat dalam menjalankan rangkaian ibadah haji.
Uniknya, KBIH Salman ITB memiliki beberapa pasang jamaah ibu dan anak. Salah satunya Hernanda Rezly Cantona dan ibunya. Hernanda yang baru berusia 21 tahun, merupakan jamaah haji termuda yang menggantikan almarhum ayahnya. “Saya memilih KBIH Salman karena pendampingan yang diberikan tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga menyentuh aspek spiritual dan emosional. Setiap tahapan ibadah dijelaskan dengan jelas dan sabar, membuat Saya merasa tenang dan yakin dalam menjalankannya. Bagi Saya, berhaji bukan sekadar memenuhi kewajiban, melainkan perjalanan batin yang mendalam dan KBIH Salman menjadi sahabat terbaik dalam perjalanan tersebut.” ucap Hernanda memberikan alasannya memilih KBIH Salman ITB sebagai kelompok bimbingan haji yang dia dan ibunda pilih.
Keterikatan dengan Masjid Salman ITB sejak remaja, membuat Rosye Arosdiana dan suami memilih untuk melaksanakan ibadah haji bersama KBIH Salman ITB. “Dulu Saya aktif di KARISMA ITB sejak SMA sampai kuliah, sempat menjadi tim pengajar bimbel. KBIH Salman kami pilih karena rangkaian ibadah disini betul-betul sesuai dengan syariah, yang dicontoh oleh Rasulullah, seperti adanya tanazul yang kadang tidak ada di lembaga lain. Tahun 2007 Saya pernah bertugas sebagai tenaga kesehatan, disanalah Saya melihat bagaimana penanganan kepada jamaah dari KBIH Salman begitu luar biasa dibandingkan lembaga lainnya. Itulah yang membuat Saya dan suami yakin untuk dibimbing oleh KBIH Salman ITB.” ungkap Rosye yang pernah menjabat sebagai Kabid P2P Dinkes Kota Bandung menutup sesi wawancara.