ITB Raih Juara Satu Debat Ilmiah Bahasa Inggris Pada MTQ Mahasiswa Nasional XVII
![Single blog Details](https://salmanitb.com/storage/berita/itb-raih-juara-satu-debat-ilmiah-bahasa-inggris-pada-mtq-mahasiswa-nasional-xvii.jpg)
Perwakilan Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih juara satu Debat Ilmiah Kandungan Al-Quran dalam Bahasa Inggris pada ajang Musabaqah Tilwatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) XVII. Ajang tersebut dilaksanakan pada Jumat (03/11) hingga Jumat (10/11) di Universitas Brawijaya, Malang. Dalam debat ilmiah bahasa Inggris, ITB diwakili oleh mahasiswa Jurusan Astronomi 2020, Argya Rangga Wicaksono dan mahasiswa Jurusan Manajemen Rekayasa Industri 2020, Rakean Radya Al Barra.
Rakean menceritakan dalam debat tersebut menggunakan konsep debat british parliamentary. Permasalahan yang diperdebatkan merupakan permasalahan kontemporer seperti ekonomi, politik, sosial dan sebagainya. Pada MTQMN penilaian tidak hanya tentang masalah substansi dan kefasihan bahasa inggris tetapi juga mempertimbangkan soal adab dan sejak awal pondasinya islami.
Argya dan Rakean mengaku sesi paling berat dan menantang ketika Quarter Final. Pada sesi ini topik yang dibahas mengenai ekonomi, dan mereka berada di posisi kurang ideal sehingga sulit melewatinya. Pada sesi final, ITB berhadapan dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Udayana Bali dan Universitas Teuku Umar Aceh.
“Salah satu yang paling bikin kami was-was sih ada dari Universitas Teuku Umar, karena pembawaan dalil mereka jago banget dan argumentasi mereka pun sebenernya nggak kalah bagus dibanding yang lainnya. Walaupun begitu, alhamdulillah aku dan Rakean tetap bisa keep our performance dan keluar sebagai pemenang di antara mereka,” jelas Argya.
Ditengah kesibukan perkuliahan, Rakean dan Argya berusaha mempersiapkan diri dengan matang. Rakean mengungkapkan, satu bulan sebelum perlombaan, ia sudah mendapatkan gambaran besar yang akan diperdebatkan, sedangkan pembahasan spesifik baru diinformasikan pada 15 menit sebelum waktu debat dimulai.
“Kita nggak boleh case building dengan gadget. Hanya boleh bawa hard copy dan kita bikin catatan ratusan halaman tentang argumentasi, contoh kasus dan dalil mengenai isunya,” ungkap Rakean.
Rakean juga menambahkan, bahwa dirinya dan Argya sempat menelusuri headline majalah tempo dari beberapa bulan sebelum event untuk memastikan mereka paham dengan isu terkini. “Bisa jadi mosinya diambil dari situ, perihal transportasi publik, korupsi atau politik. Hal ini cukup menjadi penyelamat bagi kita sehingga siap untuk menghadapi mosinya,” tambah Rakean.
Selain juara satu debat kandungan Al-Quran dalam bahasa Inggris, ITB juga berhasil masuk dalam Top 11 Cabang Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Quran dan Cabang Lomba Desain Aplikasi Quran. Tak hanya itu, mereka juga sukses masuk Top 8 serta menjadi Best Presenter dalam ajang ini.
Rakean dan Argya berharap kedepannya ITB akan lebih mendukung lagi potensi mahasiswa-mahasiswanya di bidang Al-Quran sehingga pada MTQMN selanjutnya akan lebih banyak membawa pulang piala juara. Kemenangan ini menunjukkan bahwa ITB tidak hanya hebat dalam bidang sains, teknik dan seni. Tapi juga bisa bersaing dalam bidang agama yang merupakan fondasi kehidupan.