13 Tahun Mengabdi Menjadi Marbot Masjid Salman, Luqman Tak Menyangka Bisa Mendapat Hadiah Kurban

(Rumah Amal Salman, Bandung) - Luqman (40 Tahun) tidak menyangka
dirinya terpilih untuk mendapatkan hadiah kurban tahun ini. Hadiah istimewa ini
datang dari alumni Beasiswa Aktivis Salman (BAS), sekelompok pemuda yang dahulu
menjadi penerima manfaat beasiswa dari Laznas Rumah Amal Salman. Luqman, yang
telah mengabdi selama 13 tahun sebagai marbot di Masjid Salman, merasa sangat
terharu atas perhatian yang diberikan oleh para alumni BAS.
"Saya sangat terharu dengan
pemberian kurban ini. Terima kasih teman-teman alumni BAS yang telah memperhatikan
karyawan," ujar Luqman.
Uniknya, meskipun ia sendiri
sangat ingin berkurban, Luqman meminta izin kepada pemberi hadiah untuk
memberikan kurbannya kepada ibunya. Baginya, ibunya adalah sosok yang sangat
memotivasi dan selalu mendoakannya dalam menjalani tugas sebagai marbot. Ia
merasa bahwa keberkahan yang ia terima, termasuk hadiah kurban ini, tidak lepas
dari doa sang ibu.
"Saya berikan kurban ini
untuk ibu saya, sebab beliau yang telah banyak berkorban untuk anak-anaknya.
Mudah-mudahan kurban ini jadi berkah untuk semua, terutama untuk bekal ibu di
akhirat," ungkap Luqman dengan penuh rasa syukur.
Selain Luqman, kebahagiaan serupa
juga dirasakan oleh Ai Kurniawati (51). Ia sangat bahagia karena anaknya
menjadi salah satu dari lima anak yatim yang terpilih untuk mendapatkan hadiah
kurban. Hadiah tersebut merupakan pemberian dari donatur Rumah Amal Salman yang
menitipkan kurbannya untuk disembelih atas nama anak yatim.
Anak ibu Ai adalah penerima
Beasiswa Hebat dari Rumah Amal Salman, sebuah beasiswa yang diperuntukkan bagi
anak-anak yatim. "Saya sangat berbahagia anak saya menjadi salah satu yang
menerima kurban. Ini adalah pengalaman pertama bagi saya juga anak saya,"
ujar Ai dengan penuh syukur.
Sejak suaminya meninggal, Ai
hanya mengandalkan bantuan anak pertamanya untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Ia sendiri berpenghasilan dari berjualan siomay, namun
penghasilannya tidak menentu. Oleh karena itu, ketika mendapatkan kabar bahwa
anaknya menerima hadiah kurban, kebahagiaannya tak terbendung luar biasa, dan
momen ini menjadi ajang bersyukur yang tak terhingga baginya.
Pada tahun ini, Rumah Amal Salman
menyalurkan 1.207 hewan kurban, baik domba maupun sapi. Jumlah titik penyaluran
pun meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 144 lokasi di 24 provinsi
sekaligus bekerja sama dengan Asosiasi Masjid Kampus Indoneia (AMKI). Titik
penyaluran terdekat berada di sekitar Masjid Salman, sementara yang terjauh
berada di Provinsi Papua Selatan. Kurban tersebut telah bermanfaat bagi lebih
dari 100.000 warga di seluruh Indonesia, membawa kebahagiaan dan berkah bagi
banyak keluarga.
Kisah Luqman dan Ai Kurniawati
adalah cerminan dari kebaikan hati para donatur dan alumni yang tergerak untuk
berbagi kebahagiaan di momen Idul Adha. Semoga semakin banyak pihak yang
terinspirasi untuk memberikan dan menyebarkan kebaikan kepada sesama. ***
---
Rumah Amal Salman adalah Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) pengelola zakat, infak,
sedekah dan lainnya yang berfokus pada pendidikan dan teknologi.
Alamat: Jalan Gelap
Nyawang nomor 4, Bandung | Call Center +62 811-2228-333 |www.rumahamal.org|
instagram.com/rumahamalsalman/