Sombongnya Manusia, Apa Karena Merasa Masih Punya Banyak Waktu?

  • Tanggal : 2025-03-18

Single blog Details

Kita berjalan di dunia, sering merasa aman dan terlena, merasa hari esok pasti masih ada. Seolah-olah hidup masih panjang dan selalu masih ada kesempatan untuk berubah. Meremehkan dosa, menyepelekan maksiat, bahkan ada yang menormalisasi keburukan dengan dalih “zaman sudah berubah”.

Kita sombong, kita lupa bahwa Allah tidak pernah menjanjikan umur panjang. Tidak ada kepastian bahwa kita masih bisa bertaubat besok, lusa, atau bahkan satu jam lagi. Bisa saja, di detik setelah berbuat dosa, nyawa kita dicabut tanpa aba-aba. Saat itu terjadi, sudah tak ada lagi jalan untuk kembali memperbaiki.

Kesombongan kita runtuh dengan penyesalan yang tak bisa ditebus.

“Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, ‘Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat beramal saleh yang telah aku tinggalkan.’ Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Di hadapan mereka ada (alam) barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.” (QS Al-Mu’minun 99-100)

Kita meminta diberi waktu, tetapi waktunya sudah habis. Kita ingin bertaubat, tapi pintunya sudah tertutup. Shalat yang kita lalaikan, taubat yang tak pernah terealisasikan, dosa yang kita anggap sepele, adalah bukti atas kesombongan kita.

Sahabat, selama nafas masih berhembus, jangan pernah merasa aman dari kematian. Malaikat izrail tidak menunggu kita siap, tidak menunggu kita puas menikmati dunia. Karena waktu Allah tidak bisa kita tawar. Kuatkan ibadahmu, perbanyak istigfar, dan segera bertaubat sebelum terlambat.

Sumber: Tiktok The Yuriza Sisters