Pernah Bertanya-tanya Kenapa Air Laut Asin? Yuk kita pelajari bersama!
Sumber : Pinterest
Bumi, planet yang kita huni saat ini 70% nya diisi oleh air. Namun ternyata, dari 70% volume air di bumi, 97.5% nya merupakan air asin loh Sahabat (Survei Geologi Amerika Serikat / USGS). Dan hanya sekitar 2.5% air tawar yang bisa dikonsumsi oleh manusia, di seluruh dunia. Itupun kebanyakan air tawar ini masih berbentuk lapisan es di kutub.
Nah, kenapa ya air laut asin? Dan begitu banyak jumlahnya di muka bumi? Kita pelajari dengan sederhana yuk!
Air laut mengalami berbagai proses kimia dan biologi yang cukup rumit. Rasanya yang asin, diperoleh dari berbagai proses alami yang kompleks termasuk pengaruh berbagai faktor seperti curah hujan, aliran air tawar, penguapan, dan proses geologi.
Dimulai dengan proses hujan. Air hujan yang jatuh ke bumi, menghantam berbagai jenis batuan dan memecahkan batuan tersebut. Kemudian kandungan garam dan mineral yang ada dalam batu-batuan tersebut terbawa oleh aliran air yang mengalir ke sungai. Melalui berbagai jalur, akhirnya garam dan mineral tersebut sampai di tujuan akhir, yakni laut. Saat air laut menguap dan membentuk awan, garam dan mineral yang ada di laut tetap berada di dasar lautan. Sedangkan awan kemudian akan menjadi hujan, dan berlangsung lah proses yang sama secara berulang kali selama jutaan tahun, sampai saat ini.
Selain itu, reaksi kimia yang terjadi di dasar laut juga memengaruhi rasa asin air laut. Gas dan mineral panas yang meluap dari bawah kerak bumi melepaskan lebih banyak garam ke lautan. Keberadaan gunung api yang berada di bawah laut serta lubang hidrotermal juga dapat melepaskan garam ke laut. Setiap lautan pun memiliki tingkat keasinan yang berbeda karena ditentukan oleh berbagai faktor, seperti suhu, kedalaman air, dan juga lokasi.
Lalu, kenapa ya kita tidak membuat air laut ini jadi bisa dikonsumsi? Mengingat keberadaan air tawar yang ternyata jauh lebih sedikit ketersediannya?
Sahabat, ternyata saat ini pengolahan air laut menjadi air siap konsumsi masih membutuhkan biaya dan energi yang sangat mahal. Dibandingkan dengan jika kita mengolah air tawar yang memang sudah tersedia. Keberadaan alga dari laut ternyata juga menjadi tantangan yang besar karena seringkali menyumbat penyaringan dan membuat pengolahan air laut menjadi cukup sulit.
Bagaimana? Sudah tidak terlalu penasaran lagi?
Di tanggal 22 Maret yang biasanya diperingati sebagai World Water Day ini, semoga jadi pengingat bagi kita semua untuk lebih bijak dalam menggunakan air ya Sahabat. Juga membuat kita semakin bersyukur atas rejeki air yang selama ini Allah berikan kepada kita.