Sahabat, puasa tanpa salat, ibarat menanam pohon tanpa akar. Bisa tumbuh, tapi rapuh. Tak mampu berdiri kokoh saat angin ujian datang. Begitulah puasa tanpa salat.

Sehebat apa pun kita menahan diri, jika fondasi utamanya hilang, ia tak akan mampu bertahan lama.

Puasa adalah ibadah yang luar biasa, mengajarkan kita tentang kesabaran, pengendalian diri, dan keikhlasan. Tapi bayangkan, kita mampu menahan rasa lapar dan dahaga seharian, namun enggan untuk menunaikan salat.

Salat adalah pilar utama dalam hubungan kita dengan Allah. Salat bukan sekadar kewajiban, tapi kebutuhan.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Amalan pertama yang akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah salatnya. Jika salatnya baik, maka baik pula seluruh amalnya. Jika salatnya rusak, maka rusak pula seluruh amalnya." (HR. Thabrani)

Kita semua sedang berproses. Mungkin ada di antara kita yang masih berjuang untuk konsisten salat, sama seperti kita berjuang menuntaskan puasa. Tapi, tidakkah kita ingin puasa kita benar-benar bermakna? Mari jadikan Ramadhan ini sebagai titik balik menjadi lebih baik.

Bukan hanya untuk menahan lapar dan dahaga, tapi juga untuk kembali kepada Allah, salah satunya melalui salat. Mulai dari tidak melewatkan salat wajib, dan berusaha menunaikannya tepat waktu.

Saat kita mulai merasakan kehadiran-Nya dalam setiap sujud, fondasi ibadah kita akan semakin kokoh, memberikan kekuatan dan ketenangan dalam menjalani hidup.

Sumber: Instagram About Islam