Percakapan Sakaratul Maut Antara Nabi Idris Dengan Malaikat Izrail Yang Membuatnya Menangis.

  • Tanggal : 2024-03-22

Single blog Details

Sumber : Pinterest 

Sahabat pasti sudah tahu nama-nama malaikat dan tugasnya, kan? Coba SalMin tes nih, malaikat Izrail tugasnya apa hayooo? Betul! Tugasnya mencabut nyawa. Dan sering kita sebut juga sebagai malaikat maut. Tidak ada yang siap untuk bertemu dengan malaikat Izrail, karena SalMin sendiri belum mempersiapkan amal baik yang bisa menyelamatkan SalMin dari api neraka.

Tapi berbeda dengan nabi Idris . Beliau justru meminta malaikat Izrail untuk mencabut nyawanya, kemudian Allah  menghidupkan kembali. Sehingga beliau dapat beribadah kepada Allah , setelah merasakan sakaratul maut.

Dikutip buku Kisah dan 'Ibrah oleh Syofyan Hadi, malaikat Izrail terkejut dan dengan berat hati malaikat Izrail menolak dan berkata “Sesungguhnya aku tidak akan mencabut nyawa seseorang melainkan atas izin dari Allah .”

Allah  kemudian memberikan wahyu kepada malaikat Izrail, agar mencabur nyawa nabi Idris . Kemudian malaikat Izrail langsung mencabut nyawa nabi Idris  dan malaikat Izrail menangis sesaat setelah nabi Idris sudah tidak bernyawa. Kemudian malaikat Izrail memohon kepada Allah  agar menghidupkan kembali nabi Idris dan dikabulkan oleh Allah .

Kemudian malaikat Izrail bertanya kepada nabi Idris  setelah beliau dihidupkan kembali. “Hai saudaraku, bagaimana rasanya sakaratul maut? Tanya malaikat Izrail.

Nabi Idris menjawab, "Tidak bisa aku ceritakan betapa sakitnya, sekiranya kambing yang hidup itu dikuliti, lalu diberi asam pada tubuhnya, maka sakitnya tujuh kali lebih hebat dari itu".

Malaikat Izrail tersenyum sambil berkata, "Ketahuilah hai Nabi Allah! Selama saya mencabut nyawa makhluk, maka nyawa engkaulah yang paling lunak dan paling lembut saya cabut".

Kini nabi Idris  yang menangis karena pengalaman sakaratul mautnya. Karena beliau tidak tega jika umatnya harus merasakan kesakitan yang sudah dialaminya. Sehingga nabi Idris  pun semakin giat berdakwah dan mengajak kaumya untuk melakukan kebaikan juga kebenaran.