Mpox Telah Terdeteksi. Mari Kenali, Waspadai, dan Lindungi!

  • Tanggal : 2024-09-11

Single blog Details

Mpox, atau cacar monyet, telah menjadi ancaman kesehatan global yang serius. World Health Organization (WHO) juga telah menetapkan Mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) untuk yang kedua kalinya. Hal ini menegaskan betapa pentingnya kewaspadaan kita terhadap penyakit ini.

Mpox memang berbahaya, tetapi dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita bisa melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita. Meski tingkat kematian Mpox lebih rendah dibandingkan dengan cacar, penyakit ini tetap bisa menyebabkan komplikasi serius, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki sistem imun yang lemah.

Kenali lebih dalam yuk tentang penyakit ini agar kita bisa mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah penyebarannya!

Mpox atau cacar monyet adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh Monkeypox virus, bagian dari keluarga Poxviridae yang juga mencakup virus penyebab cacar (smallpox). Penyakit ini memiliki gejala mirip cacar, seperti demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Monkeypox dapat menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, luka, atau benda yang terkontaminasi dari penderita.

Masa inkubasi Mpox, yaitu waktu dari paparan virus hingga munculnya gejala, dapat berlangsung antara 5 hingga 21 hari. Penyakit ini biasanya dimulai dengan fase demam yang berlangsung 1 hingga 3 hari.

Selama fase ini, gejala yang muncul meliputi:

  • Demam tinggi

  • Sakit kepala hebat

  • Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati)

  • Nyeri punggung

  • Nyeri otot (mialgia)

  • Kelelahan yang sangat parah (astenia).

Setelah fase demam, Mpox masuk ke tahap munculnya ruam kulit yang biasanya berlangsung selama 2 hingga 4 minggu. Ruam ini awalnya muncul sebagai bercak-bercak datar di kulit (makula), yang kemudian berubah menjadi benjolan kecil yang keras dan nyeri (papula).

Selanjutnya, benjolan ini berkembang menjadi lepuhan berisi cairan jernih (vesikel), kemudian menjadi lepuhan berisi nanah (pustula). Pada akhirnya, lepuhan ini akan mengering dan membentuk koreng atau krusta, yang kemudian akan lepas dari kulit.

Bagaimana cara mencegah penularan Mpox?

1.Hindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau dengan hewan yang mungkin terinfeksi.

2.Jika harus merawat seseorang yang terinfeksi, gunakan masker, sarung tangan, dan pelindung tubuh.

3.Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir. Gunakan pembersih tangah berbasis alkohol jika sabun dan air tidak tersedia agar tetap steril.

4.Jangan bertukar barang pribadi seperti handuk, pakaian, sprei, dll.

Mpox bukanlah penyakit yang bisa dianggap sepele. Dengan pemahaman yang tepat, tindakan pencegahan yang disiplin, dan perhatian terhadap kesehatan masyarakat, kita dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita dari risiko ini.

Jangan abaikan gejala, segera periksa jika Anda atau orang di sekitar Anda menunjukkan tanda-tanda infeksi. Penyakit ini bisa dicegah jika kita semua berperan aktif dalam menjaga kesehatan bersama.

Sumber: World Health Organization | Website Universitas Gajah Mada