Mengharukan.. Dialog Antara Allah dan Hamba-Nya dalam Surah Al-Fatihah

Rasulullah ﷺ bersabda,
“Allah ﷻ berfirman, ‘Aku membagi shalat antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian. Dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta'.”
Apabila seorang hamba membaca:
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”
Allah menjawab:
حَمِدَنِي عَبْدِي “Hamba-Ku memuji-Ku.”
Apabila seorang hamba membaca:
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ “Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang”
Allah menjawab:
أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي “Hamba-Ku menyanjung-Ku”
Apabila seorang hamba membaca:
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ “Pemilik hari Pembalasan.”
Allah menjawab:
مَجَّدَنِي عَبْدِي / مَرَّةً فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي “Hamba-Ku mengagungkan-Ku.” atau “Hamba-Ku telah menyerahkan urusannya kepada-Ku.”
Apabila seorang hamba membaca:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.”
Allah menjawab:
هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ “Ini antara diri-Ku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku sesuai apa yang dia minta.”
Apabila seorang hamba membaca:
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
“Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.”
Allah menjawab:
هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَل “Ini milik hamba-Ku dan untuk hamba-Ku sesuai yang dia minta.”
(HR. Ahmad 7291, Muslim 395 dan yang lainnya)
Rasulullah bersabda,
"Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca Al-Fatihah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Setelah meresapi makna surah Al-Fatihah, masihkah kita membacanya dengan tergesa-gesa? Atau justru semakin khusyuk karena tahu betapa dekatnya Allah dalam setiap lafaz yang kita ucapkan?
Sumber: Buku Panduan Shalat Terlengkap oleh M. Suhadi, Lc. M.H. dan Kholifatun Nasriyah, Lc.