Menelusuri Penemuan “Oksigen” di Bawah Laut
Sahabat, lautan selalu punya cara untuk membuktikan hal-hal yang tidak terduga. Beberapa tahun lalu, sekelompok peneliti memulai misi di dasar laut. Mereka mencari tahu tentang kandungan oksigen, yang seharusnya rendah karena nggak ada plankton di sana. Dan ternyata, laut kita punya “harta karun” yang lebih besar dari yang kita duga.
Penasaran bagaimana hasilnya? Yuk, kita simak!
Sebelumnya, kita hanya tahu bahwa oksigen laut berasal dari tumbuhan yang melakukan fotosintesis. Namun, pada kedalaman 5km ketika cahaya tidak bisa menembus area tersebut, logam “nodul” ternyata bisa memecah air laut menjadi oksigen dan hidrogen.
Nodul logam ini tidak hanya menghasilkan oksigen, tapi juga kaya bahan baku baterai seperti litium dan kobalt, membuatnya jadi incaran perusahaan tambang. Penelitian menunjukkan bahwa nodul logam memiliki tegangan yang hampir sama dengan baterai AA.
Prof. Sweetman, sang peneliti, memperingatkan bahwa menambang nodul ini dapat merusak ekosistem laut yang bergantung pada oksigen di kedalaman. Lebih dari 800 ilmuwan turut mendukung untuk menghentikan aktivitas pertambangan tersebut. Mereka khawatir, kerusakan ini bisa berdampak jangka panjang pada kehidupan laut yang belum sepenuhnya kita pahami.
Meskipun penemuan ini menimbulkan tantangan baru, para ilmuwan yang sempat meragukan penelitian ini, sekarang meyakini bahwa penambangan tidak perlu dihentikan sepenuhnya. Solusinya adalah mengembangkan metode penambangan yang lebih ramah lingkungan untuk melindungi sumber oksigen dan ekosistem di bawah laut.
Sumber: http://BBC.com | Katadata Green | Youtube: KokBisa?