Menelusuri Keunikan Arsitektur Masjid Salman
Sahabat SalMin, coba absen dong kapan terakhir kali Sahabat ibadah di Masjid Salman? Pasti Sahabat sudah tahu ya ciri khas atau keunikan Masjid Salman yaitu, tidak ada pilar dan kubah. Kenapa bisa seperti itu ya?
Sini, SalMin kasih tahu dari ahlinya langsung. Yaitu Bapak Fauzan Noe'man, Ketua Tim Arsitek Salman ITB.
Masjid Salman menjadi tonggak arsitektur masjid kontemporer di Indonesia. Yaitu dengan ditiadakannya kubah dan juga pilar di dalam masjid.
Menurut Bapak Fauzan, kubah masjid lebih baik untuk bangunan berbentuk bentang lebar. Dan proses pembuatan kubah sangatlah susah dengan teknologi saat itu.
Sebenarnya peniadaan pilar di dalam masjid ini merupakan pilihan dari Bapak Achmad Noe'man, selaku arsitek Masjid Salman yang juga merupakan ayah dari Bapak Fauzan Noe'man. Saat itu ada dua pilihan bagi pak Achmad Noe’man. Jika bagian dalam masjid dilengkapi dengan pilar maka tempat untuk jama'ah menjadi lebih sedikit. Dan jika pilar ditiadakan, ruangan menjadi lebih luas dan tempat untuk jama'ah menjadi lebih banyak. Sehingga Bapak Achmad Noe'man memilih meniadakan pilar yang biasanya ada di masjid-masjid lain.
Semua pemikiran mengenai arsitektur Masjid Salman, pasti sudah melalui beberapa diskusi dan research terlebih dahulu oleh Bapak Noe'man.
Karena tidak ada surat ataupun hadis mengenai bagaimana bentuk arsitektur Masjid. Yang ada ialah bagaimana salat dan juga bagaimana berjamaah.
Dan itu yang harus menjadi dasar seorang arsitek untuk membuat Masjid.
· Bapak Fauzan Noe’man