Kisah Teladan Sayyidah Fatimah: Muslimah Pertama yang Berwasiat tentang Keranda

Tahukah Sahabat, di tengah segala kesibukan dunia, ada seseorang yang justru mempersiapkan dirinya untuk sesuatu yang lebih abadi. Kisah ini datang dari seorang wanita yang begitu istimewa? Siapakah dia?
Dia adalah Sayyidah Fatimah Azzahra, putri tercinta Rasulullah ﷺ, dikenal akan kesederhanaan dan ketakwaannya yang luar biasa. Di tengah kesibukan dunia, ia selalu memikirkan akhirat sebagai tujuan akhirnya.
Kecintaannya pada Rasulullah SAW membuatnya sangat terpukul ketika Rasulullah wafat. Ia bahkan ingin segera menyusul Rasulullah untuk berhadapan dengan Allah SWT.
Pada suatu hari, Sayyidah Fatimah menderita sakit keras, lalu ia mengundang seorang sahabat perempuan bernama Asma' binti Umais. Dalam pertemuan tersebut, Fatimah mengungkapkan keinginannya bahwa kelak jika wafat, ia ingin menggunakan keranda yang tertutup untuk membawa jenazah dirinya. Asma' terkejut mendengar permintaan ini, karena keranda yang biasa digunakan pada masa itu terbuka dan memperlihatkan jenazah.
Asma' kemudian menjelaskan kepada Sayyidah Fatimah tentang model keranda tertutup yang pernah ia lihat di negeri Habasyah (Ethiopia). Dengan segera, mereka bekerja sama membuat keranda sesuai dengan keinginan Fatimah. Asma membuat peti mati yang tertutup semua sisinya seperti sebuah kardus. Ketika peti mati sudah jadi, Asma kemudian menutup peti mati itu kembali dengan sebuah kain yang luas hingga tubuh si mayit yang dibawa di atasnya tidak mungkin terbentuk.
Tak lama dari situ, Fatimah pun berpulang. Beliau wafat pada usia 28 tahun dan dimakamkan di Baqi'. Keranda yang dipersiapkannya dengan Asma' binti Umais digunakan untuk mengantarkan jenazahnya ke tempat peristirahatan terakhir. Keranda itu tertutup dengan baik, menjaga kehormatannya seperti yang beliau inginkan.
Memikirkan akhirat bukan berarti mengabaikan dunia, ya, Sahabat. Tetapi, ini membantu kita menyeimbangkan hidup dan memastikan bahwa kita tidak terjebak dalam kesibukan yang fana. Mengingat kematian bisa membuat kita lebih bijak dalam menjalani kehidupan. Kisah Sayyidah Fatimah adalah pengingat kuat bahwa meskipun dunia ini penting, akhirat adalah tujuan utama kita.
Sumber: Pikiran Rakyat | Berbagi Kisah