Kisah Teladan: Belajar Dari Ibunda Para Pengubah Wajah Dunia

Sahabat, di balik nama-nama besar para ulama dengan ilmu yang luar biasa, terdapat sosok ibu yang luar biasa. Dengan cinta, doa, dan pengorbanannya, mereka membimbing dan menanamkan nilai-nilai islam, melahirkan generasi ulama yang mewariskan ilmu dan kebaikan bagi umat sepanjang zaman.
Yuk, kita simak kisah para ibu-ibu hebat ini!
1.Ibunda Imam Syafi’i
Di Makkah, di bawah asuhan ibunya, Muhammad bin Idris asy-Syafi’i kecil menghafal Al-Qur’an di usia 7 tahun. Kemudian, sang ibu mengirimnya ke pedesaan untuk mempelajari bahasa Arab yang murni. Dengan itu, bahasa Arabnya pun semakin fasih dan terstruktur, hingga kelak beliau tumbuh menjadi seorang imam besar yang diikuti banyak umat.
2.Ibunda Imam Malik bin Anas
Ibunda Imam Malik menanamkan cinta kepada ilmu sejak dini. Ia memakaikan pakaian terbaik kepada Imam Malik, lalu mengantarkannya ke Rabi’ah bin Abi Abdirrahman dengan pesan yang sangat mendalam, “Pelajari adab dan akhlaknya sebelum ilmu dan haditsnya.”
3.Ibunda Imam Sufyan Ats-Tsauri
Ibunda Sufyan Ats-Tsauri berpesan, "Anakku, jika setelah menulis sepuluh huruf, hatimu tak bertambah khusyuk, maka ilmu itu akan menjadi bahaya bagimu." Ilmu yang benar-benar bermanfaat adalah ilmu yang mendekatkan kita pada Allah, membuat hati semakin lembut, dan meningkatkan iman serta taqwa.
4.Ibunda Imam Al-Bukhari
Al-Bukhari, pernah mengalami kebutaan, lalu Allah anugerahkan kesembuhan setelah ibunya terus berdoa di sepertiga malam. Dengan penuh syukur, ibunda mewakafkan hidup putranya untuk ilmu. Di usia 16 tahun, ia menemani Al-Bukhari umrah, lalu meninggalkannya di Makkah untuk menuntut ilmu. Kelak, Al-Bukhari menjadi Syaikh Al-Muhadditsin dengan karya agung Shahih Al-Bukhari.
Setiap doa ibu adalah harapan yang terukir di langit, mengetuk pintu rahmat Allah. Dalam doa mereka, ada kekuatan tak terlihat yang mengiringi langkah, yang menuntun hidup kita menuju keberkahan. Maka, jangan pernah remehkan doa seorang ibu. Karena itulah cahaya yang akan menerangi jalan hidup kita, dunia hingga akhirat.
Sumber: Gen Muslim | http://Hidayatullah.com | Al Uswah Tusban