Inovasi Membanggakan Untuk Masa Depan Dari Guru Besar ITB Prof. Zulfiadi: “Mengubah Bijih Besi Menjadi Logam”

  • Tanggal : 2024-11-20

Single blog Details

Photo: Laman Website ITB

Prof. Zulfiadi Zulhan adalah Guru Besar Teknik Metalurgi di Institut Teknologi Bandung (ITB). Berbekal pengalaman yang luas di bidang logam dan material, beliau dikenal sebagai pelopor inovasi teknologi yang berfokus pada proses pengolahan logam yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Dilansir melalui laman http://ITB.com , dalam orasi ilmiahnya, Prof. Zulfiadi menyoroti tantangan utama dalam industri pengolahan logam, yaitu tingginya emisi karbon yang dihasilkan oleh blast furnace. Kenaikan suhu bumi yang telah mencapai 1,58°C sebagian besar disebabkan oleh emisi dari proses ini, yang dapat memicu risiko perubahan iklim, seperti kekeringan, gelombang panas, dan ketidakstabilan curah hujan.

(Blast furnace adalah tungku besar yang digunakan untuk peleburan bijih besi dalam produksi logam.)

Prof. Zulfiadi memperkenalkan teknologi baru berupa reaktor plasma hidrogen, yang memanfaatkan hidrogen hijau sebagai reduktor. Teknologi ini menawarkan proses pengolahan logam yang lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan jejak karbon. Percobaan skala laboratorium menunjukkan hasil dengan waktu reduksi yang jauh lebih singkat dibandingkan metode konvensional.

Percobaan awal dilakukan menggunakan bijih besi limonit, yang berhasil tereduksi menjadi logam dalam waktu kurang dari 2 menit. Percobaan terbaru adalah mencampur bijih nikel dengan kromit, yang berhasil menghasilkan baja tahan karat hanya dengan 1 alat. Teknologi ini berpotensi merevolusi proses produksi baja yang selama ini memerlukan waktu dan alat yang kompleks.

Penelitian reaktor plasma hidrogen ini masih dalam skala laboratorium, Untuk dapat diterapkan pada skala industri, inovasi ini memerlukan pengembangan lebih lanjut dan kolaborasi dari berbagai disiplin ilmu.

“Dengan mengedepankan prinsip greener, cleaner, faster, and smarter dalam setiap langkahnya, mari kita wujudkan masa depan yang lebih baik bagi bumi.” - Prof. Zulfiadi