Hamba Yang Gelisah, Tatkala Allah Mencabut Nikmat Ibadah

  • Tanggal : 2025-03-06

Single blog Details

Sahabat, bukan kebetulan jika postingan ini muncul di berandamu. Mungkin ini cara Allah memanggilmu kembali. Ada satu jenis kehilangan yang sering kali tidak kita sadari. Bukan kehilangan harta, bukan kehilangan seseorang, tapi kehilangan nikmat dalam beribadah.

  • Hati yang dulu khusyuk, kini terasa hampa.

  • Langkah yang dulu ringan menuju masjid, kini terasa berat.

  • Shalat yang dulu menjadi tempat menemukan ketenangan, kini rasanya kosong, dan sering terburu-buru.

  • Tilawah yang dulu membuat hati sejuk, kini mudah terkantuk dan terasa hambar.

Mungkinkah kita sudah terlampau jauh?

Jika selama ini ibadah hanya menjadi rutinitas kosong tanpa ruh, jika hati terasa kering meski berulang kali bersujud, mungkin inilah saatnya kita mempertanyakan diri kita.

“Apa yang berubah? Apa yang membuat jarak itu semakin lebar?” Bisa jadi, bukan ibadah yang hilang dari hidup kita, tetapi rasa dalam beribadah yang perlahan memudar.

Pernahkah kita mencoba mencari penyebabnya?

Ketahuilah, kehilangan nikmat ibadah bukanlah kebetulan. Ia adalah alarm dari Allah. Mungkin ada dosa kita yang belum terampuni. Mungkin ada maksiat yang kita anggap kecil, tapi diam-diam mengeraskan hati. Ketika Dia mencabutnya, bukan berarti Dia menjauh dari kita. Justru, ini adalah cara Allah mengingatkan, bahwa mungkin kita yang mulai lupa pada-Nya.

Rasa gelisah yang menyelinap di hati adalah tanda bahwa Allah masih memberi kita kesempatan. Ia mengingatkan bahwa nikmat ibadah yang sempat pudar masih bisa kembali, asalkan kita mau mencari-Nya lagi dengan penuh kesungguhan.

Untuk yang sedang mengalami fase ini, mari memupuk kembali niat ibadah yang sempat hilang itu..

“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S Az-Zumar:53)

Sumber: Gen Muslim | http://Muslim.or.id