Doom Spending, Fenomena Belanja Yang Tidak Allah Sukai!

Banyak orang merasa terjebak dalam situasi yang tidak menentu dan akhirnya mencari pelarian dengan berbelanja tanpa mempertimbangkan kondisi keuangan jangka panjang. Situasi ini menciptakan tren “doom spending” sebagai reaksi terhadap stres, kecemasan, atau emosi negatif lainnya.
Tapi, apa sebenarnya doom spending dan mengapa hal ini menjadi sesuatu yang perlu diwaspadai?
Dosen senior keuangan di King’s Business School, Yiva, mengungkapkan bahwa tren ini berkembang akibat pengaruh kuat dari media sosial, yang dapat memberikan dampak serius. Konten flexing yang beredar luas di berbagai platform, mendorong orang lain untuk bersaing satu sama lain, sehingga mereka cenderung menghabiskan uang demi kesenangan sesaat, tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang.
Dalam perspektif Islam, menghindari doom spending dapat dilakukan dengan beberapa upaya yang menekankan pengelolaan keuangan yang bijak, diantaranya:
1.Hidup Sederhana dan Tidak Berlebihan
"Dan orang-orang yang baik adalah apabila menyalurkan (hartanya), maka ia tidak berlebihan dan tidak terlalu pelit. Dan adalah (pembelanjaan itu) di antara kedua itulah yang baik." (QS. Al Furqan: 67)
2.Menetapkan Anggaran
“Simpanlah sebagian daripada harta kamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu.“ (HR. Bukhari)
3.Investasi dalam Pendidikan dan Amal
Alihkan perhatian dari pengeluaran untuk kepuasan sementara ke investasi yang lebih bermakna, seperti pendidikan dan kegiatan amal. Meningkatkan wawasan dan memberikan bantuan kepada sesama akan memberi kepuasan yang lebih mendalam dan berdampak positif.
4.Allah Tidak Menyukai Perilaku Boros
“Sesungguhnya para pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya,” (QS. Al-Isra:27).
Setelah memahami beberapa upaya di atas ini, kini saatnya menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yaa, Sahabat. Setiap keputusan dalam pengelolaan uang kita adalah investasi jangka panjang untuk masa depan yang lebih baik.
Sahabat, apakah pernah mengalami fenomena doom spending ini? Mari kita belajar untuk mengontrol diri agar tidak terjebak dalam kebiasaan tersebut. Penting untuk menyadari dampaknya, tidak hanya terhadap stabilitas keuangan pribadi, tetapi juga terhadap masa depan generasi mendatang.
Yuk, kita lebih bijak lagi dalam mengeluarkan uang kita, semangaatt~~
Sumber: http://Euronews.com | CNBC Indonesia