Di Tengah Maraknya Korupsi, Kades Mulyono Justru Menginspirasi

Di saat banyak orang pesimis dengan kepemimpinan, ada salah satu sosok yang membuktikan bahwa pemimpin sesungguhnya masih ada. Bukan di kota besar, bukan di gedung pemerintahan, melainkan di sebuah desa kecil di Klaten. Junaedi Mulyono, kepala desa yang tak hanya memimpin dengan kata-kata, tapi dengan aksi nyata.
Desa Ponggok, Klaten, dulu hanyalah desa biasa yang bergantung pada dana pemerintah. Pendapatan desanya hanya 80 juta/tahun, nyaris tak cukup untuk membangun banyak hal. Kesempatan bagi warganya pun terbatas. Layaknya desa hidup, yang nyaris tak berkembang.
Namun, di tangan Mulyono, semuanya berubah.
Ia melihat potensi besar di desa ini yang terabaikan, yaitu umbul, sumber mata air alami yang begitu jernih dan melimpah. Mulyono paham, untuk mewujudkan perubahan, pendidikan dan ilmu pengetahuan adalah kunci. Ia pun menggandeng para akademisi untuk mengembangkan umbul agar bisa menjadi destinasi wisata air yang menarik.
Tak butuh waktu lama, Ponggok mulai ramai dikunjungi wisatawan. Melihat kesuksesan wisata air, ia mencoba mengembangkan perikanan. 5 hektar lahan dimanfaatkan untuk budidaya ikan nila dan udang galah. Hasilnya, Ponggok kini mampu memproduksi 0,57 ton ikan nila dan 1 kuintal udang galah per hari.
Keputusannya terbukti tepat. Pendapatan desa melonjak hingga miliaran rupiah, infrastruktur terus dibangun, dan lapangan kerja semakin terbuka, membuat warga tak lagi perlu merantau. Namun, bagi Mulyono, kemajuan desa bukan sekadar soal angka. Baginya, kesejahteraan warga menjadi tujuan utama.
Dari desa miskin menjadi desa mandiri, dari ketergantungan menjadi keberdayaan. Ponggok membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari desa kecil, asalkan ada pemimpin dengan visi besar dan warga yang mau bergerak bersama. Kalau Ponggok mampu bangkit, desa lain juga pasti bisa!
Sumber: Instagram Bizshare | Mabes News