4 Dampak Krisis Iklim Yang Sudah Kita Rasakan
Photo: Pinterest
Sahabat, semakin banyak yang menyadari bahwa suhu bumi kini jauh lebih hangat dibandingkan 100 tahun lalu akibat gas rumah kaca seperti karbon dioksida. Krisis iklim bukan lagi isu masa depan, dampaknya sudah terasa, dari cuaca ekstrem hingga perubahan ekosistem. Mari kita pahami bagaimana krisis ini memengaruhi kehidupan kita sekarang dan di masa depan.
Tahun 2023 tercatat sebagai tahun terpanas dalam sejarah, akibat perubahan iklim dan fenomena cuaca El Niño. Suhu global rata-rata sekitar 1,48°C lebih tinggi dibandingkan era pra-industri (1850-1900), dengan peningkatan suhu tertinggi hampir setiap hari sejak Juli, menurut analisis BBC.
1.Cuaca Ekstrem yang Makin Sering Terjadi
Di Indonesia, perubahan cuaca ekstrem semakin terasa nyata. Misalnya, di Ternate, Maluku Utara yang mengalami banjir bandang akibat intensitas hujan yang sangat tinggi. Di sisi lain, beberapa daerah di Jawa dan Sumatera mengalami kemarau yang membuat suhu meningkat drastis dan berpotensi mengakibatkan kekeringan di beberapa daerah. Perubahan ini menunjukkan betapa krisis iklim mempengaruhi cuaca kita secara langsung.
2.Dampak pada Keanekaragaman Hayati
Krisis iklim tidak hanya berdampak pada manusia, tetapi juga seluruh ekosistem. Banyak spesies hewan dan tumbuhan berjuang untuk bertahan hidup akibat perubahan habitat. Peningkatan suhu global mengakibatkan terumbu karang, termasuk di Indonesia, memutih dan mati, yang memengaruhi rantai makanan laut dan komunitas yang bergantung padanya. Krisis ini berpotensi mempercepat kepunahan spesies, mengancam keseimbangan ekosistem.
3.Ancaman terhadap Sumber Daya Air dan Pangan
Krisis iklim mengancam ketersediaan air bersih dan pangan. Kekeringan memperburuk ketersediaan air bersih, sedangkan banjir merusak infrastruktur dan mencemari sumber air. Di Indonesia, petani kesulitan memprediksi musim tanam akibat cuaca tak menentu, berdampak pada produksi pangan dan harga bahan pokok.
4.Kesehatan Masyarakat
Cuaca ekstrem dan polusi udara dari kebakaran hutan memperburuk kualitas udara, meningkatkan risiko penyakit pernapasan seperti asma. Gelombang panas yang lebih sering meningkatkan risiko dehidrasi dan heatstroke, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka dengan kondisi medis tertentu.
Krisis iklim adalah tantangan global, tetapi setiap usaha kita, sekecil apapun, dapat berkontribusi pada solusi jangka panjang. Setiap tindakan kita, seperti memilih produk ramah lingkungan, mendukung inisiatif energi terbarukan, dan memainkan peran penting dalam membentuk lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi bumi kita.
Sumber: BBC | Enelgreenpower